Sistem Reproduksi Amphibi
Tulisan ini sebenarnya sudah lama saya buat, dan waktu iseng-iseng buka-buka file lama saya membacaya dan tertarik untuk menguplod di blog. semoga bisa sedikit bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Berikut ni merupakan deskripsi yang kami buat setelah melakukan pengamatan terhadap sistem reproduksi katak:
1. Sistem Genitalia Amphibi Jantan
Pada amphibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.
Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.
2. Sistem Genitalia Amphibi Betina
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi Anatomi Hewan).
3. Pembuahan Eksternal
Sistem reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal, artinya penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal.
Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan.
Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi fertilisasi.
Sumber:
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
Tim Asistensi. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta. Jurusan Zoologi UGM
Berikut Artikel2 tentang biologi yang lannya:
- Kromosom Raksasa Drosophila
- Teknik Isolasi DNA Praktis
- Eksperimen Meselson-Stahl
- Fase mitosis akar bawang (Alium cepa)
- Modifikasi pasca transkripsi
- Anatomi Akar Ketela (Ipomoea batatas)
- Sistem Syaraf
- Sistem Reproduksi
- Sistem Pencernaan
- Alat-alat Indera
- Jaringan Otot
- Alelopati
- Plastida
- Pemberantasan Hama Wereng (LKTM)
- Ikan gatul (poecilia) dan Suhu
- Spermatogenesis vs Oogenesis
- Urinalisis (analisis kemih)
- Pembentukan Janin
- Kelainan pada Janin
- Peran Mikrobiologi dalam Kehidupan
- Mikrobiologi (pendahuluan)
- Tentang ubi (umbi)
- Analisis Vegetasi 1
- Anveg, Metode kuadrat
- Anveg Metode Nonfloristik
- Mitokondria
- Sedikit tentang Antibodi
- Mengatasi Jerawat dengan Tomat dan Melon
- Air Pollution In The World
- River
- Perdagangan dan eksploitasi satwa liar
- Hewan makrobentos dan diatom perifiton
- Menipisnya lapisan ozon
- Modifikasi sederhana metode RFLP-PCR
- Isolasi bakteri asam laktat penghasil antimikroba
- Pertumbuhan Bakteri dan Suhu
- Masalah Gizi di Indonesia: Kondisi Gizi Masyarakat Memprihatinkan
- Ada Mikroba di Udara
- Buat Tempe Yuuuk!
- Gizi untuk penderita Hypertensi
- Rekombinasi
- Blog Komunitas mahasiswa biologi um
- Bulu Aves
- Transkripsi & Translasi
- Soal-jawab seputar mutasi
- Kedudukan Mikrobiologi sbg ilmu pengetahuan
- Alat Indera
- Indera Peraba
- Indera Pembau
- Indera Penglihat
- Indera Pendengaran dan keseimbangan
- Indera Pengecap
- Agriculture boitechnology
- Teknik2 transgenesis tanaman
- Tanaman transgenik, amankah?
- Aplikasi bioteknologi pd tanaman pertanian
- Perbandingan siklus Gimnospermae dgn paku heterosfor
- Sedikit tentang pertumbuhan Sel
- Aloe vera
- Potensial osmotik tumbuhan
- Euglena
- Diatome
- Phaeophyta
- Manis yang Berbahaya (aspartam)
- Sistem reproduksi Amphibi
- Inti Sel
- Hipersensitif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar